MENUJU INDONESIA SEHAT TANPA TAHUN
Pada setiap
tanggal 12 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional
(HKN). Pemerintah dalam hal ini Kementrian Kesehatan terus berupaya untuk
mewujudkan Indonesia Sehat dengan pembangunan bidang Kesehatan. Pembangunan
bidang kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mewujudkan derajat kesehatan
setinggi-tingginya. Pada awal tahun 1999 diciptakan suatu visi baru pembangunan
kesehatan dengan motto “Indonesia Sehat 2010”. Tahun 2010 telah berlalu tetapi
apakah Indonesia sudah sehat?, kita harus mengakui bahwa kita belum sampai pada
tujuan Indonesia sehat. Beberapa daerah atau kabupaten menyusun sendiri
“mission imposible” menuju sehat 2014 atau 2015, dikatakan “mission
imposible” apabila tidak disertai dengan
penyebaran informasi kepada
masyarakat arah dan tujuan Indonesia Sehat. Informasi Indonesia Sehat menjadi
sangat penting agar masyarakat tidak ragu dan mau berpartisipasi dalam
pembangunan kesehatan. Khusus untuk tenaga kesehatan maupun calon tenaga
kesehatan harus bisa menjadi contoh dan suri tauladan bagi masyarakat untuk
berperilaku sehat, namun hal ini kayaknya masih jauh dari harapan kita semua,
sebagai contoh kecil masih banyak tenaga kesehatan yang merokok bahkan mahasiswa
calon tenaga kesehatan pun beberapa diantaranya lebih memilih menghabiskan
waktunya untuk menghisap sebatang rokok daripada menggunakannya untuk belajar,
ini tentu merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab para pendidik tenaga
kesehatan, tapi pertanyaannya kemudian adalah bagaimana kalau yang mendidik juga
merokok? Ini tentu adalah permasalahan kita semua.
Pemerintah dalam hal ini
Kementerian Kesehatan sepertinya menyadari bahwa perjalanan menuju Indonesia
Sehat masih butuh waktu sehingga menambah rentang waktunya menjadi tahun 2025,
yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan
(RPJPK)Tahun 2005-2025. Waktu yang cukup lama untuk melakukan perubahan demi
terwujudnya Indonesia Sehat dan apakah ini bisa terwujud? wallahu a’lam hanya
waktu yang akan menjawab.
Seperti apakah nantinya
apabila Indonesia sampai pada keadaan Indonesia Sehat? masyarakatnya tidak lagi
sakit? Lalu, apakah kementerian kesehatan, rumah sakit, puskesmas tidak
diperlukan lagi? Tentu tidak seperti itu!. Pengertian dan Kualitas sehat saat
ini akan berbeda dengan kualitas sehat pada tahun dimana terwujudnya Indonesia
Sehat. Pengertian sehat layaknya pengertian “televisi” dulu televisi warnanya
hanya hitam putih, lalu berubah dengan “full colour” dan sekarang ukuran dan
bentuk yang slim dengan menggunakan “remote control” untuk mengontrolnya serta
beberapa diantaranya dilengkapi dengan fasilitas misalnya pemutar MP3 dan
lain-lain tetap kita namakan “televisi”. Demikian halnya dengan pengertian
“sehat”. Kualitas sehat tahun ini berbeda dengan tahun 1900 dan juga nanti pada
tahun dimana Indonesia sudah sampai pada keadaan Indonesia sehat. Keadaan masa
depan masyarakat Indonesia yang ingin dicapai pada saat Indonesia Sehat adalah
masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam
lingkungan yang baik dan dengan perilaku hidup sehat, baik jasmani, rohani
maupun sosial, dan memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, dan memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Sesuai dengan hakikat
pembangunan kesehatan maka partisipasi aktif seluruh masyarakat adalah menjadi
sesuatu hal yang sangat penting untuk digalakkan, masyarakat tidak lagi hanya
merupakan obyek pembangunan kesehatan tetapi yang lebih penting dan utama adalah
masyarakat sebagai subyek atau pelaku pembangunan kesehatan.
Tema HKN pada tahun
lalu (2012) adalah Indonesia Cinta Sehat
dengan sub tema Ibu Selamat, Anak Sehat. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak saat
ini terus ditingkatkan pada semua tingkat sarana pelayanan kesehatan; Rumah
Sakit, Puskesmas, Polindes sampai Posyandu. Beberapa hal yang telah dilakukan
untuk meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak adalah:
1. Mengangkat dan menempatkan
Bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) didaerah terpencil dan sangat terpencil.
Kualitas menjadi hal yang penting diperhatikan bagi pengambil kebijakan
bidang kesehatan sehubungan banyaknya instistusi pendidikan yang
mengeluarkan lulusan Bidan, apakah Institusi tersebut mendapatkan ijin dan
terakreditasi secara benar atau tidak, benar dalam artian mereka mendapatkan
ijin dan akreditasi karena memang memenuhi semua syarat yang dipersyaratkan. Hal
lain adalah mereka yang terangkat adalah mereka yang lulus seleksi ujian.
2. Memudahkan pelayanan ibu
hamil yang akan bersalin dengan program JAMPERSAL (Jaminan Persalinan) pada
setiap Puskesmas, Polindes maupun praktek swasta dengan biaya gratis.
Keberhasilan pelayanan
kesehatan pada ibu dan anak adalah merupakan beberapa indikator pembangunan
kesehatan, angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025 yang
ingin dicapai adalah 15,5 dan angka kematian ibu melahirkan per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2025 yang diinginkan adalah 102. Sebagai perbandingan
Angka Kelahiran Bayi pada tahun 2005 adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup dan
Angka Kematian Ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup adalah 262.
Pembangunan kesehatan
dalam hal pelayanan kesehatan ibu dan anak diharapkan partisipasi aktif seluruh
masyarakat terutama dari ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang mempunyai anak
bayi dan balita. Ibu hamil dan ibu yang mempunyai anak bayi dan balita
diharapkan melakukan beberapa hal seperti; selama kehamilannya memeriksakan diri
ke pelayanan kesehatan minimal 4 kali kunjungan dan pada saat bersalin agar
dilakukan ditempat pelayanan kesehatan dan ditolong oleh tenaga kesehatan,
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, memberikan imunisasi lengkap umur 0-9
bulan, memantau kesehatan bayi dan balitanya dengan menimbang setiap bulan dan
berkonsultasi dengan petugas kesehatan apabila anaknya mengalami penurunan berat
badan, serta aktif dalam Gerakan Sadar Gizi 1000 hari yang dihitung sejak anak
masih dalam kandungan (9 bulan 10 hari=280 hari dan sampai anak berusia 2 tahun
(720 hari). Dengan Gerakan Gizi 1000 hari ini diharapkan pada ibu hamil, ibu
menyusui dan ibu balita memperhatikan gizi anak-anaknya sehingga nantinya
menjadi anak yang sehat, kuat dan cerdas menuju Indonesia Sehat Tahun
2025.
---oo00oo---
by Ishak,
S.Ft.,Physio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar